Minggu, 28 April 2013

KUNJUNGAN KANONIK DARI KURIA KEUSKUPAN

Misa bersama Mgr. Petrus Boddeng Timang, Pr
Kotabaru, 26 April 2013. Merupakan agenda rutin Pejabat Keuskupan mengunjungi Paroki-paroki diwilayah pelayanannya. Termasuk juga Keuskupan Banjarmasin, agenda tahunan tersebut dilaksanakan secara rutin juga. Dalam Kunjungan Kanonik tersebut hadir Mgr. Petrus Boddeng Timang, Pr, Pastor Simon Edy Kabul Santoso selaku Ekonom Keuskupan dan Pastor Sony selaku Sekretaris Keuskupan. Agenda Kunjungan berlangsung mulai hari Jumat, 26 April 2013 dimulai di Komunitas Suster SPM (Santa Perawan Maria) yang merupakan satu-satunya biara yang berada di Paroki St. Yusup Kotabaru yang melayani bidang Pendidikan Pra sekolah : play group, TK (Taman Kanak-kanak) Yos Sudarso dan Pendidikan Dasar (SD) Santa Maria, kemudian hari Sabtu, 27 April 2013 berlanjut dengan pertemuan bersama Pengurus DPP (Dewan Pastoral Paroki) St. Yusup Kotabaru bertempat di Aula Pastoran "Damai Bagimu" jl. Veteran tersebut berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan persaudaraan.
Momen perjumpaan DPP dengan Mgr. Boddeng Timang dimanfaatkan dengan optimal, mengingat perjalanan usia Paroki St. Yusup Kotabaru yang ke-32. Hal ini memicu berbagai pihak untuk berbenah, karena Paroki St. Yusup sudah melahirkan 2 paroki baru yaitu Paroki St. Vincencius A Paulo Batulicin, Tanah Bumbu, dan Paroki Stella Maris Sungai Danau, Tanah Bumbu juga. Dengan usia yang cukup dewasa dirasa sudah banyak hal yang menjadi pengalaman sekaligus pemicu untuk lebih bersemangat lagi dalam bermisi ditengah masyarakat yang multi etnis dan multi Agama.
Dalam sharing dan wawan hati dengan Kuria Keuskupan, anggota DPP diberi kesempatan untuk memahami akan situasi dan kondisi geografis pelayanan Pastoral di wilayahnya. Dalam paparan Pastor Silvanus Jehaman, CP sebagai Pastor Paroki St. Yusup Kotabaru, wilayah yang dilayani meliputi 8 Stasi dan 6 KBG serta 1 wilayah pelayanan terdiri atas Stasi Lontar, Stasi Sambega, Stasi Tarjun, Stasi Batu Ampar, Stasi Batu Mulia, Stasi Geronggang, Stasi Gunung Aru, Stasi Stagen, wilayah pelayanan Sebuku. Untuk KBG terdiri atas KBG Maria, KBG Matius, KBG Markus, KBG Katarina, KBG Petrus dan KBG Paulus. Dilihat dari Stasi dan KBG di Paroki ini dibandingkan dengan wilayah pelayanan Paroki kota Banjarmasin memang berat, karena medan yang harus ditempuh cukup menantang, misalnya harus memakai Speed Boat kalau melayani ke Stasi Geronggang dan Sebuku, memakai Ferry kalau melayani Stasi Tarjun, Batu Ampar dan Batu Mulia. Sedangkan Stasi yang lain dan KBG masih satu daratan dengan Paroki. 
Sedangkan Uskup menegaskan bahwa wilayah pelayanan yang ada masih belum seberapa dibandingkan dengan wilayah pelayanan Paroki Ave Maria Tanjung, Tabalong dan Paroki St. Vincencius A Paulo Batulicin, karena kedua Paroki ini cukup luas daerah pelayanannya.
Dalam kesempatan itu juga Pastor Ekonom Keuskupan (Pastor Simon) memberikan gambaran mengenai keuangan Paroki maupun keuangan Pastoran. Dalam kesempatan itu Pastor Simon berharap ada tenaga On Time untuk mengerjakan laporan bulan. Karena suatu saat bila Pastornya di mutasikan laporan tetap berjalan dengan semestinya. Pastor Simon juga berharap laporan Kas Pastoran dan Paroki dibedakan dan dipisahkan dengan baik, karena sering terjadi pos yang harusnya masuk di keuangan Pastoran tapi masuk ke Paroki dan sebaliknya. Hal lain juga menjadi perhatian yaitu mengenai jenis laporan yang dikirim, berkaitan dengan keuangan tersebut. Stipendium dan Iurastole untuk Imam juga tidak luput menjadi perhatian Pastor ini, karena banyak Umat yang belum sepenuhnya memahami dan Pastor Paroki biasanya enggan dan nggak enak hati mau menyampaikan kepada umat yang dilayaninya. Stipendium adalah intensi dalam sakramen yang diminta oleh Umat, sedangkan Iurastole adalah intensi dalam ungkapan syukur, baik atas berkat rumah, kendaraan, benda rohani atau hal lain di luar upacara sakramen resmi Gereja. Hal ini menjadi catatan Pastor Simon terlebih besarnya rupiah Stipendium dan Iurastole yang diharapkan yaitu sebesar biaya makan satu hari.
Hadir dalam Misa, Ekonom dan Sekretaris Keuskupan
Mgr.Petrus Boddeng Timang, Pr, dalam berbagai kesempatan berkenaan dengan pertanyaan dan pernyataan Pengurus DPP, menyatakan kebijaksanaan dan kearifannya. Diantaranya Uskup mengungkapkan apresiasi yang besar kepada para Suster yang telah melayani di bidang pendidikan cukup lama di Kotabaru. Uskup juga berpesan bahwa saat ini tugas misi tidak hanya bagi Misionaris atau biarawan-biarawati, tetapi tugas misi adalah milik umat. Dalam seluruh aktifitas hidupnya semestinya meluangkan waktu untuk selalu mengenalkan Allah.
Dalam Misa Konselebrasi yang dilaksanakan pada hari Minggu, 28 April 2013, yang merupakan misa yang cukup meriah karena yang menjadi Konselebran utama adalah Uskup Keuskupan Banjarmasin dan sekaligus dihadiri Sekretaris dan Ekonom keuskupan. Uskup dalam Homilinya menegaskan bahwa tindakan kasih itu perlu adanya pengorbanan, umat Katolik yang telah dikasihi Allah sudah seharusnya meneladan tindakan kasih Allah tersebut. MIsa berlangsung khusuk dan damai sampai pukul 11.00 wita. Dengan berakhirnya misa Mgr. Timang langsung meluncur ke Paroki St. Vincentius A Paulo Batulicin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar