Minggu, 24 Juni 2018

HARI RAYA KELAHIRAN ST. YOHANES PEMBAPTIS
Yes 49:1-6; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80;
PENGANTAR
    Pada Hari Minggu ini, di mana bagian terbesar dari umat Katolik berhimpun dalam gereja untuk merayakan Ekaristi, bersama-sama diperkenalkan dengan St. Yohanes Pemandi. Dalam Injil Lukas hari ini hanya diberiterakan tentang kelahirannYohanes Pemandi. Namun untuk mengenal pribadinya yang lebih utuh ini akan kita lihat juga menurut beberapa catatan Lukas lainnya tentang Yohanes Pemandi tersebut. Misalnya kesaksian yang diberikan dalam Injil Matius (11:2-19; Luk 7:18-35). Yesus sendiri memberi kesaksian tentang Yohanes Pemandi : "Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes (Mat 11:11)." Kesakian Yesus ini harus tetap aktual dan relevan untuk zaman kita modern sekarang ini juga.
HOMILI
    Yohanes Pembaptis memiliki suatu ciri atau identitas diri yang khusus dalam Perjanjian Baru. Ia tampil dalam masyarakat sangat sederhana. Bahkan tinggal di padang pasir. Ia sadar akan panggilan Allah. Maka ia berseru kepada masyarakat agar menpersiapkan diri menjelang kedatangan Almasih. Yakni menyadari dan mengakui dosa-dosa mereka dan supaya dibaptis sebagai lambang penyesalan atau pertobatan sejati. Meskipun sebagai orang yang sangat biasa dan tidak memiliki pengaruh ataupun kekuatan dalam susunan sistem politik Yahudi, namun ia tidak ragu-ragu menyampaikan pesan etis atau moralnya dengan kekuatan otoritas! Terbukti rakyat/masyarakat tidak mampu menolak kekuatan kebenaran kata-katanya. Ratusan orang mendengarkannya dan minta dibaptis oleh-nya. Dengan catatan bahwa Yesus pun dibaptisnya! Namun, walaupun ia menarik perhatian masyarakat, ia tidak pernah kehilangan kesadarannya akan tugas panggilannya : yakni mempersiapan masyarakat kepada kedatangan Kristus.
    Patut kita perhatikan bahwa ibu Yohanes, Elisabet, adalah berhubungan keluarga dengan Ibu Yesus. Keduanya mengandung pada waktu yang sama. Menurut Luk 1:41 ketika keduanya saling bertemu, anak dalam kandungan Elisabet digerakkan Roh Kudus menyabut kedatangan anak dalam kandungan Maria. Malaikat Gabriel telah meramalkan kelahiran dan pelayanan profetis Yohanes Pembaptis kepada ayahnya Zakarias. Itulah tanggapan Allah terhadap doa Elisabet. Yohanes Pemandi akan menjadi utusan Allah untuk mewartakan kedatangan Almasih, yakni Yesus Kristus.
    Kecuali pewartaan pertobatan kepada masyarakat, bahkan pembaptisan diri Yesus di sungai Yordan, Yohanes berani dan terus terang mengingatkan Raja Herodes untuk menyesali dosanya yang mengalih alih Herodias, yakni isteri Filipus saudaranya.
    Dengan latar belakang inilah Yesus dengan tegas menyatakan, bahwa "Aku berkata kepadamu : Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes" (Luk 7:28). Di manakah letak kekuatan sikap dasar Yohanes Pembaptis? Kekuatan sikap dasar Yohanes Pembaptis terdapat pengarahan atau fokus segenap hidupnya kepada kesetiaan atau ketaatan sepenuhnya kepada panggilan Allah untuk menghayati hidupnya! Sikap dasar hidupnya itu ialah "selururhnya kulakukan untuk Allah". Yohanes sadar akan panggilan hidupnya, maka taat melaksana-kannya. Ia bukan hanya sekadar menganjurkan menyesali dosa dan bertobat. Ia melaksanakan tugas panggilan hidupnya tanpa kompromi, ia bahkan bersedia mati sebagai martir melawan dosa, apapun yang jahat.
    Apa yang patut kita perhatikan dewasa ini?
    Yohanes Pembabtis bukan bertujuan untuk menjadi lain atau berlainan dari orang-orang lain! Walaupun ia memang agak lain, ia bukan berkehendak tampil sebagai orang yang unik! Sama sekali tidak! Lebih bertujuan berusaha untuk hidup dan berbuat selalu taat, setia terhadap kehendak Allah. Sikap dasar Yohanes sungguh mencapai sasarannya. Itulah yang diungkapkan Yesus : Yohanes Pembaptis adalah orang terbesar!
    Apabila kita sadar bahwa Allah telah memberikan kepada kita suatu tujuan khusus dalam hidup kita, maka kita dapat bergerak maju dengan kepercayaan, penuh keyakinan akan Dia (Tuhan) yang telah memanggil kita! Seperti Yohanes Pembaptis kita tidak atau jangan takut untuk hidup dengan suatu pengarahan atau fokus yang radikal atau tegas akan perutusan hidup yang diberikan Allah kepada kita. Adakah, ada suatu kegembiraan yang lebih besar dalam hidup kita yang dapat terpenuhi kecuali keyakinan, bahwa kasih, kegembiraan dan anugerah abadi tersedia bagi kita di sorga?

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.
@copyright/ http://www.imankatolik.or.id/homili_mgr_hadisumarta_ocarm_hari-raya-kelahiran-st-yohanes-pembaptis.html